Bagaimana kita bisa mencintai dan dicintai orang lain jika kepala kita terlalu ribut membicarakan kebencian yang kita lontarkan untuk diri kita sendiri?
Tangan yang terlalu banyak luka tidak akan pernah bisa merasakan jabatan tangan orang lain. Jika kita terlalu banyak melukai diri dengan lontaran kebencian terhadap diri sendiri, perasaan kecewa terhadap diri sendiri, tahukah jika itu sangat melelahkan untuk ditanggung?
Terkadang, kita terlalu sibuk mencintai ini dan itu bahkan sampai kita lupa untuk mencintai diri sendiri, dan dan itu sungguh melelahkan. Mengapa manusia mulai lupa bagaimana cara untuk mencintai dirinya sendiri? Bukankah sangat melelahkan ketika kalian ditinggal oleh seseorang?
Jika diri kalian sendiri yang meninggalkan dirimu, betapa heningnya?
Saya tahu, terkadang bukan mudah rasanya menerima kekurangan diri sendiri, bahkan kita cenderung lebih mudah menerima kekurangan orang lain. Tapi percayalah, kita tidak akan pernah bisa benar - benar mencintai orang lain dan menerima segala kekurangannya jika kita tidak bisa mencintai diri sendiri.
Sering kali kita berpikir bahwa segala hal yang ada pada orang lain terlihat lebih baik, lebih sempurna, dari apa yang kita miliki. Secara tidak langsung baik sadar maupun tidak kita sudah membandingkan diri kita dengan orang lain dan hal tersebut menimbulkan perasaan tidak bersyukur, dan menganggap diri sendiri jauh lebih buruk, merasa inferior, dan insecure.
Padahal, seharusnya kita lebih berani dan percaya akan diri sendiri, bersyukur, dan bahagia. Kenapa? Ketika kita mencintai segala kekurangan yang kita miliki berarti kita menghargai diri sendiri dan dengan begitu orang lain juga akan menghargai kita.
Mengetahui satu orang memandang buruk, seakan semua orang berpikir demikian. Kita lupa, ada banyak sekali orang diluar sana yang bersyukur akan kehadiran kita. Saya dulu sering berpikir bagaimana cara mengubah pandangan / sentimen kurang mengenakan orang lain terhadap saya namun sampai sekarang saya tidak pernah menemukan jawabanya. Namun dari proses pemikiran itu saya sadar bahwa kita tidak bisa mengubah dan mengendalikan pemikiran orang lain terhadap kita tapi kita bisa mengendalikan pikiran kita sendiri. Mulailah mencoba melatih otak dan hati agar lebih menghargai dan mencintai diri sendiri karena hanya itu yang bisa kita lakukan, dan tidak mungkin kita bisa mengubah isi hati orang lain.
Mencintai diri sendiri bukan berarti egois, hanya saja meletakkan kebahagiaan dan kedamaian diri sendiri pada posisi terdepan. Ketika kita bahagia karena melihat orang lain bahagia karena apa yang kita lakukan melebihi yang kita lakukan untuk diri sendiri bukan berarti kita mengesampingkan diri sendiri, tetapi itu hanya persoalan memilih "Jalan Bahagia" yang lain tanpa meninggalkan rasa cinta terhadap diri sendiri tentunya.
"Her happiness is not my responsibility. She should be happy and i should be happy individually. Then we come together and share our happiness. Giving someone a responsibiity to make you happy when you can't do it for yourself is selfish". - Will Smith
Let that sink in.
Love,
Humannisa