Dream in Real Life
Masa kuliah adalah masa dimana kita bisa menjadi orang yang paling naif sedunia. Usia dimana kita satu per satu mulai menemukan sepercik jati diri, setidaknya kita mulai paham diri sendiri, dengan hal yang kita suka dan tidak suka. Bagi beberapa orang yang beruntung, mereka akan menemukan passion nya.
Bicara soal masa depan, kita bicara soal mimpi masing-masing. Bahkan mimpi untuk menjadi orang paling terkenal di planet Mars pun masih bisa kita pahami. Suatu kesalahan bagaikan tabu kalau seseorang dari kita bicara tentang menyerah dan pasrah untuk menjadi orang yang normal, menjadi budak korporat.
Tapi, nyatanya sekarang hampir semua orang memilih menjadi budak korporat. Hidup itu keras bagi semua orang yang menjalaninya, terlebih lagi bagi orang yang punya mimpi. Semua orang mendukung orang lain untuk bermimpi setinggi mungkin, tapi nyatanya dunia kurang begitu mendukung. Haruskah kita melupakan mimpi itu dan mengambil jalan hidup yang normal dan ketika orang bertanya, kita menjawab "inilah yang namanya jadi dewasa."
Saya belum lupa tentang mimpi saya, untuk keliling dunia dan menulis semua cerita itu untuk menjadi inspirasi bagi orang lain. Atau mimpi saya punya brand untuk muslimah clothing.
"We know where we want to go, but choosing the path is the hardest part".
Mungkin, saya terlalu bermain aman dan memilih jalan yang landai. Saya tahu jalan ini bisa jadi membutuhkan waktu lama untuk ke tempat tujuan. Setidaknya saya tahu ini jalan yang aman. Namun, ada seseorang yang ingin benar-benar berani (atau bodoh bagi sebagian orang) untuk mengambil jalan yang tidak aman, bertikung tajam, dakiannya terjal, tapi bisa jadi ini jalan yang tercepat.
Ya, dunia nyata memang keras dan bisa mengubah seseorang. Tapi, saya tersadarkan bahwa orang-orang yang sukses itu adalah orang-orang yang memilih jalan yang terjal. Saya mencoba membayangkan bahwa orang-orang itu juga tidak pernah berpikir bahwa mereka pada akhirnya akan berhasil. Begitupun saya seharusnya, daripada meragukan dan membayangkan dia akan gagal, tapi saya harus yakin bahwa semuanya bisa saja terjadi. Bahwa cerita semua orang tentang mengejar mimpi itu bukan dongeng belaka.
Sekali lagi, ya, dunia nyata itu memang keras bagi orang yang bermimpi. Tapi kita tidak boleh lupa untuk menanamkan semangat dan perjuangan yang lebih keras daripada yang dunia lakukan. Naif, memang. Tapi, saya lebih suka dibilang optimis.
5 comments
cool
ReplyDeleteAda pula yg mengatakan jangan takut mencoba lagi jika mengalami kegagalan, namun nyatanya, kebanyakan orang langsung ciut dan menyerah hnya dgn 1 kali mencoba..
ReplyDeleteKata2nya Menginspirasi👍👏
Terima kasih atas apresiasinya. super happy, have a great day!
DeleteHi you there, congrats for your graduation.
ReplyDeleteSemoga ilmunya bermanfaat, bisa membahagiakan kedua orang tua, mendapat pekerjaan yang diinginkan dan bertemu jodoh yang barokah.
From me here.
Aamiin, Terima kasih untuk doa-doanya 🙏🏻.
ReplyDelete