LOVE LESSON - Part 1
Tiba-tiba kepikiran buat nulis tulisan yang agak cheesy begini karena belum lama ini abis baca blog orang soal keluarga dan hikmah yang bisa dipetik dari relationship problems orang lain (karena sejujurnya saya 0 experience soal ini hihi tapi sok sok an mau nulis 🤪✌). Anaknya semudah itu termotivasi dan nggak bisa lihat yang inspiratif dikit pasti langsung mau nulis. Karena menurut saya, walaupun belum pernah mengalami kita tetap harus aware dan pandai-pandai mengambil pelajaran dari ceritanya orang lain, yah hitung-hitung buat simpanan solusi kalau mengalami hal serupa, haha.
Love is not always perfect.
Mungkin di bayangan anak muda adalah ketika menjalin hubungan dengan orang yang tepat semua akan mudah dan bahagia. Tapi ternyata, realita disekitar mengajarkan bahwa pasangan yang tepat pun bisa mengecewakan, begitu juga dengan orang tua, dan anak. Marah, miskomunikasi, ekspektasi yang terlalu tinggi hingga menimbulkan kekecewaan, itu semua wajar. Dan itu semua nggak membuat masing-masing lantas pergi. Tapi justru gimana kita bisa saling belajar memahami, mengomunikasikan apa yang kita rasakan walau nggak enak didengar dan tentunya kuncinya adalah "memaafkan".
Marriage takes a lot of hard work.
Sering kali saya bertanya-tanya apa ya rasanya hidup bersama satu orang yang sama seumur hidup. Dan lagi, realita mengajarkan sekalipun itu dengan orang yang tepat. Semua ternyata ada proses dan kerja kerasnya. Bayangin aja di setiap waktu ke waktu kita semua bertumbuh dan kadang fase hidup membuat kita berubah. Berkali-kali juga sebagai pasangan harus mencoba saling adaptasi dan menerima perubahan itu, kalau beruntung bisa jatuh cinta lagi dan lagi dengan orang yang sama. Yup, it takes a lot of hard work and forgiveness.
"We do strange things for the people we love. There may be bumps along the way, but we never stop wanting the best for them. That's what makes it such a tough job, but the best job in the world." - Phil Dunphy
Be with someone who brings out the best in you.
Kalau ngomongin berantem, kayaknya nggak ada pasangan yang nggak pernah berantem. Sampai kadang bingung kok bisa ya mereka akhirnya memutuskan untuk bersama haha. Tapi kalau dipikir-pikir emang tiap pasangan itu selalu punya sifat-sifat yang kebalikannya dari pasangannya, jadi saling melengkapi. Mungkin itu yang kadang sering terlupakan oleh pasangan. Karena udah terbiasa, akhirnya yang di lihat cuma soal jeleknya aja. Padahal nggak mungkin kan kita mau berkomitmen sama seseorang pada awalnya kalau nggak ada sesuatu yang luar biasa kita lihat dari mereka. Banyak orang yang lupa melihat bahwa pasangannyalah yang paling mendukung dan menguatkan di saat apapun, terutama untuk menggapai mimpi masing-masing. Begitu pula dengan hubungan pertemanan, keluarga, dll.
"That's the funny thing about marriage, you fall in love with this extraordinary person and over time they begin to seem ordinary. I think it's all the nagging." - Phil Dunphy
Baiklah, karena mau lanjut buat materi presentasi conference, jadi diusaikan sampai sini dulu ke-sotoy-an ini. Semoga bisa dipahami dan cukup aplikatif untuk kehidupan sehari-hari bukan cuma untuk pasangan tapi juga teman, orang tua, anak, dll. Anyway, menulis ini seakan sedang menasehati diri sendiri tentang ekspektasi dalam hidup. Kalau merasa hidupnya lagi drama dan moodnya ga karu karuan cobain deh self reflection dan lakukan hal-hal positif yang disukai sampai akhirnya sadar dan realistis lagi.
#don'ttakeeverythingsoseriously :)
Love,
Humannisa
6 comments
CONTEMPLATION PART 2?
ReplyDeleteBelum yakin mau post, takut di comment dalil nazi. Hehe
DeleteAlways looking forward for your blogs ❤
ReplyDeleteYg selalu ngeganggu gua itu : kenapa orang terobsesi menikah muda. Padahal hidupnya sendiri belum mapan, dan pemikiran masih belum dewasa. In the end? ada yg umur 21 sudah (maaf) nge janda. Entah apa yg ada di mindset mereka,padahal mereka bukan orang yg punya privilege dalam finansial.
Thank You, looking forward for ur comments too..
DeleteTo answer this question, you better read my recent post "Those days are going to over", :)
I'm proud of you �� tulisan ny santai tapi berisi ��
ReplyDeleteThank you so so much, Heru. :)
Delete